Ngadirojo - Labu siam merupakan sayuran dataran tinggi dengan bentuk unik dan mudah dijumpai di pasar-pasar tradisional di seluruh Indonesia. Harga sayuran ini relatif murah tetapi memiliki banyak khasiat untuk kesehatan kita.
Labu siam dibawa ke Indonesia oleh orang Belanda dari Siam (Thailand) sehingga di Indonesia disebut Labu siam. Labu siam dikenal dengan beberapa sebutan seperti jipang, manisah, atau waluh siam. Di dunia internasional, sayuran ini disebut chayote dan negara pengekspor utama adalah Kosta Rica.
Kepala Desa Ngadirojo Haryoko berupaya mengembangkan tanaman yang berbeda dari komoditas lainnya. "Pemerintah Desa mendukung apa yang mereka kembangkan. Tentunya, wisata ini akan semakin melengkapi wisata yang sudah ada di Ngadirojo," kata Haryoko.
Dia mengungkapkan, pengembangan agrowisata petik buah labu madu sangat memungkinkan. Desa Ngadirojo berada di sebelah dataran tinggi sehingga dapat menjadi lahan tumbuh labu siam.
Haryoko mengaku belum menyiapkan harga paket agrowisata petik buah labu madu tersebut. Saat ini, kelompoknya masih sebatas menjual dengan harga sekitar Rp. 20 ribu per kilogram. Harga itu tentu jauh di bawah harga di mall. Di Jakarta saja, harga sudah bisa mencapai antara R p50 ribu sampai R p70 ribu per kilogram.